Pemprov Jateng Bakal Bangun BRT Solo Raya
Sukoharjo - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) berencana mengadakan bus raya terpadu (BRT) Solo Raya. Rencananya dioperasikan pada 2020.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sukoharjo, Satriyo Hidayat, menyatakan, armada bakal melintasi beberapa daerah. Yakni, Kabupaten Wonogiri, Karanganyar, Boyolali, dan Kota Surakarta sebagai pusat transit.
"Saat ini masih menggodok trayek yang akan dilalui. Tahap awal, akan ada empat sampai enam trayek. Di antaranya, Wonogiri-Solo, Boyolali-Solo, Sragen-Solo, dan Karanganyar-Solo," ujarnya, beberapa saat lalu.
Dishub Jateng bakal menyediakan 14 bus berukuran tiga perempat atau 38 penumpang pada tahap awal. Pembayarannya nontunai menggunakan mesin cuplik data elektronik (electronic data capture/EDC).
"Sehingga, nanti penumpang hanya cukup menggunakan kartu debit untuk membayar tarif bus BRT Solo Raya," jelas dia.
Tarif sekali jalan dengan jarak jauh-dekat tetap. Perbedaan hanya kategori penumpang. Untuk umum sebesar Rp4 ribu serta pelajar dan mahasiswa Rp2 ribu.
Libatkan Swasta
Satriyo menerangkan, pemprov bakal bekerja sama dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda). Dengan demikian, pengusaha angkutan tetap eksis.
"Pemerintah hanya akan memfasilitasi armada, halte, dan lainnya. Operator tetap akan dijalankan oleh pengusaha angkutan umum yang sudah ada," bebernya.
Wakil Ketua Bidang Organda Jateng, Dedi Sudiardi, membenarkannya. Pola kerja sama yang dipakai seperti di Kota Semarang.
"Istilahnya scrubing atau mengganti armada yang tidak layak dan kurang manusiawi, menjadi armada baru. Kami mendukung langkah Dishub Jateng, karena ini mampu mengurangi kemacetan di jalan," urainya.
Dia melanjutkan, Dishub telah mengajak pengusaha angkutan umum yang ada untuk bermitra. "Operator akan dibeli pemerintah seharga Rp7.400 per kilometernya," paparnya.