Pemkab Batang Belum Tetap Status Darurat Banjir

Pemkab Batang Belum Tetap Status Darurat Banjir Bupati Batang, Wihaji (tengah), saat meninjauh SMP Negeri 9 Kabupaten Batang, Jateng, pascabanjir, Senin (28/1). (Foto: Pemkab Batang)

Batang - Bupati Batang, Wihaji, belum menetapkan status tanggap darurat bencana banjir, meski air menggenangi 28 desa dan kelurahan di beberapa titik, Minggu (27/1).

"Kalau memang dua hari curah hujannya masih tinggi dan banjirnya bertambah akan kita tetapkan tanggap darurat bencana," ujarnya, Senin (27/1).

Banjir melanda Kecamatan Batang, Waringasem, Tulis, dan Banyuputih. Lokasi terparah berada di Desa Klidang Lor, Watusalit, Kalipucang, Denasri Wetan, dan Denasri Kulon, Kelurahan Karangasem Utara.

Korban banjir yang mengungsi sebanyak 6.000 orang. Mereka tersebar Markas Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai pusat posko pengungsian dan Pendopo Batang. 

Keputusan diambil dalam rapat bersama seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang. Sementara, pemerintah melakukan penanganan hingga dua hari ke depan.

Politikus Golkar ini juga memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan PMI Batang melayani korban.

"Tadi malam, kami bersama kapolres dan dandim 0736/Batang bersama jajarannya, sudah melakukan evakuasi terhadap korban banjir," tambah dia.

Wihaji memastikan, korban menerima makanan dan pelayanan kesehatan gratis. "Ada sembilan posko yang kita dirikan untuk melayani makan. Ada juga pendampingan dokter untuk mengecek kesehatan mereka," tutupnya.