Pelaku Wisata Gunungkidul Diminta Profesional
Gunungkidul - Para pelaku wisata di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diminta tak memasang harga dagangannya atau jasanya di luar kewajaran (nuthuk). Sebab, akan memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan.
"Ukuran profesionalnya seperti apa, silakan baca Sapta Pesona dan tolong diterapkan betul-betul," ujar Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi, di kantornya, baru-baru ini.
Sapta Pesona adalah kondisi yang harus diciptakan untuk menarik minat turis. Sapta Pesona terdiri dari tujuh unsur, yakni aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan.
Wisatawan, menurut dia, seharusnya diperlakukan sebagai tamu dan perlu dihormati. "Apabila diperlakukan sebagai tamu, bisa membuat mereka senang dan datang lagi," jelasnya.
"Itu (kembalinya wisatawan), jauh lebih mahal harganya daripada keindahan panorama itu sandiri," sambung Immawan mengingatkan.
Dirinya pun mengimbau Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di memberikan pelatihan kepada para anggotanya. Sehingga, pelaku wisata bersikap profesional. Misalnya, harga-harga makanan hingga suvenir dibuat standar.
"Kalau tidak fair, seperti tidak diberi label harga, bisa menimbulkan kenangan buruk bagi wisatawan dan kapok ke sini (Gunungkidul) lagi," jelasnya.
"Menaikkan harga akan berdampak besar terhadap pelaku wisata lain yang tidak menaikkan harganya," tandas Immawan.