Merapi Keluarkan Lava, Masyarakat Diminta Tenang
Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, meminta, masyarakat tetap tenang dalam merespons guguran lava Gunung Merapi, Minggu (16/12) malam.
"Saya kira, enggak usah Merapi dianggap sesuatu yang sangat membahayakan. Sehingga, masyarakat itu ada rasa was-was, panik, dan sebagainya. Jangan," ujarnya di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (17/12).
Baca: BPBD Sleman: Waspadai Potensi Banjir Lahan Merapi
Dia menerangkan, Merapi merupakan salah satu gunung berapi teraktif di dunia. Kondisi tersebut, harus diterima masyarakat sekitar. "Yang penting dengan aktivitas Merapi itu bagaimana kita mewaspadai, bagaimana kita menyikapi. Itu saja," jelasnya.
"Kita proporsional saja bagaimana kita mewaspadai, kita mengantisipasi, kalau terjadi letusan. Karena letusan lava itu hanya mengalir ke bawah, ya, bagaimana yang dekat dengan Merapi, di lereng Merapi mewaspadai," sambungnya.
Menurut Sultan, masyarakat lereng Merapi sudah bersiap dengan berbagai kemungkinan, termasuk bila kembali terjadi letusan.
"Wong barangnya juga enggak pernah dimasukkan lemari. Semua dimasukkan ke dalam koper, tinggal diambil. Kan, gitu," ungkap dia.
"Jadi, mereka, kan, sebetulnya sudah enggak mempersoalkan punya was-was. Begitu (Merapi) aktif, merasa berbahaya, dia kopere wes digowo lungo," pungkas Sultan.