Klaten 'Putar Otak' agar Tak seperti Brebes

Klaten 'Putar Otak' agar Tak seperti Brebes Ruang pamer Dekranasda di Kompleks Gedung Wanita menjual berbagai produk unggulan Klaten. (Foto: Pemkab Klaten)

Klaten - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah (Jateng), sedang "memutar otak" agar produk unggulan daerahnya tak mati seiring dengan adanya jalan tol Solo-Yogyakarta pada 2019.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Ronny Roekminto, kemudian mencontohkan dengan usaha telur asin pascaoperasional tol Brebes-Pemalang.

"Di Brebes yang dikenal sebagai daerah penghasil telur asin, itu sudah ada kejadian. Sejak ada jalan tol, penjualan telur asin turun hingga 70 persen per hari," ujarnya, beberapa saat lalu. 

"Hal seperti ini, perlu diantisipasi lebih lanjut, agar jangan sampai pembangunan jalan tol mematikan produk unggulan daerah," imbuh dia menyarankan.

Namun, kata Ronny, tak semua daerah terdampak proyek tol bernasib sama seperti Brebes. Dicontohkanya dengan gambaran di Ngawi, Caruban, dan Madiun.

"Pecel Madiun tetap ramai. Roti dan bremnya juga ramai. Di Ngawi dan Caruban, arus lalu lintas tetap padat. Kenapa ini ada perbedaan?" tanya dia.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan, menurutnya, dengan mendorong badan usaha milik desa (BUMDes) sebagai garda terdepan dalam memasarkan produknya ke berbagai daerah.

"Di Klaten ada 226 BUM Desa. Kami akan pantau terus perkembangan masing-masing BUM Desa," janjinya.

Pemkab, tambah Ronny, kini juga sedang menelaah rencana tata ruang wilayah (RTRW) untuk mendukung pembangunan jalan tol Solo-Jogja. Termasuk, menelaah jalur utara meliputi Gondang-Karangnongko-Pluneng-Tulung.