Kekeringan, Tanah Pertanian Demak Dibiarkan Menganggur
Demak - Sejumlah petani Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), terpaksa tak bercocok tanam sejak dua bulan lalu. Pasalnya, air irigasi kering dan belum turun hujan.
"Terakhir panen itu Agustus. Sampai sekarang belum lagi tanam," ujar seorang petani Kecamatan Dempet, Wahib (37), Kabupaten Demak, Selasa (23/10).
Beberapa areal sawah di Kecamatan Mijen, Demak Kota, dan Dempet tak ditanami tanaman, karena kekeringan. Bahkan, sebagian besar tanah mengering dan retak.
Katanya, kekeringan melanda Demak tiap tahun. "Tapi, tahun ini cukup parah," ungkapnya, sebagaimana dikutip dari detik.com.
Petani Desa Mijen, Kecamatan Mijen, Sukarman (42), juga menyatakan hal sama. Sawahnya seluas dua hektare dibiarkan menganggur.
"Tanaman pasti mati, kalau tidak ada air. Daripada rugi, mending menunggu musim hujan datang," jelasnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak memprediksi, musim kemarau berlangsung hingga akhir Oktober.
"Saat ini sudah beberapa kali ada hujan, meski intensitasnya rendah," tutup Kepala BPBD Demak, Agus Nugroho.