Ihwal BKKBN, Hasto Pernah Berkomunikasi dengan Kemenkes
KULON PROGO - Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo, mengaku, tak kaget mendapat kabar diusung sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Sebab, pernah ada percakapan sebelumnya.
"Pernah, tapi lama sekali. Mungkin enam bulan lalu," ujarnya, Jumat (10/5). Komunikasi informal terjadi antara dirinya dengan pejabat Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dirinya diusulkan lantaran ada kaitan dengan gelar dokter spesialis obstetri-ginekologi konsultan atau Sp.OG (K) yang disandangnya. Relasi secara teknokrasi.
"Tapi secara manajerial, beda antara memimpin departemen dengan pemerintah daerah. Ini barang berbeda. Harus banyak belajar," ucap dia.
Beberapa hari terakhir beredar pesan foto keputusan Presiden (keppres) ihwal pengangkatan Hasto sebagai Kepala BKKBN di WhatsApp. Pun sempat viral.
Dirinya mengaku, belum menerima surat bernomor 33/TPA Tahun 2019 tertanda Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu. "Hanya baru dapat WA dari salah satu Dirjen di Kementerian Kesehatan," ungkapnya.
Karenanya, menukil detik.com, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini memilih menunggu surat resmi daripada berkomentar lebih jauh. Terlebih, kepala daerah tak bisa rangkap jabatan dengan memimpin lembaga negara.
Hasto melanjutkan, sampai kini dirinya belum punya keputusan. Apakah tetap memimpin Kulon Progo atau menahkodai BKKBN. Yang pasti, dirinya bakal berkonsultasi dahulu.
"Nanti konsultasi dengan Kemendagri, Kemenkes, Gubernur. Juga ke partai. Kalau saya harus konsultasi dengan banyak pihak untuk mengambil keputusan. Ini bukan keputusan yang mudah," tandasnya.