Cuaca Ekstrem 'Sandera' Pelancong di Karimunjawa
Jepara - Sebanyak 200 lebih pelancong tak bisa meninggalkan Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), karena cuaca ekstrem. Hanya sebagian yang bisa pulang melalui jalur udara.
"Wisatawan resah menunggu armada yang bisa memgangkut mereka pulang, karena masa libur terakhir hari ini. Besok (Rabu, 2/1), sudah mulai bekerja lagi," ujarnya seorang pimpinan tur di Karimunjawa, Tri, Selasa (1/1).
Aktivitas penyeberangan laut Karimunjawa dihentikan sementara waktu sejak 30 Desember 2018, lantaran cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.
Sebagian wisatawan terpaksa pulang dengan pesawat, meski harganya mahal. Pertimbangannya, melansir detik.com, "Mereka takut, jika ada masalah dengan pekerjaan."
Sementara itu, Direktur PT Sakti Inti Makmur (SIM) Express Bahari, Sugeng Riyadi, menyatakan, pemberhentian aktivitas penyeberangan sementara demi keamanan dan keselamatan. Soalnya, masih cuaca ekstrem.
"Kami masih menunggu informasi resmi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) berkait kondisi laut," terang dia.
Cuaca ekstrem juga "menyandera" Sekretaris Camat Karimunjawa, Nor Sholeh, di Pulau Jawa. "Saya sendiri tidak bisa menyeberang dari Jepara, usai ada rapat," tutupnya.